Selasa, 15 Januari 2008

Mobilisasi Zat-Zat MakananSelama perkecambahan biji

Mobilisasi Zat-Zat Makanan

Selama perkecambahan biji


Perkecambahan merupakam proses permulaan kembali pertumnbuhan tanaman embrio di dalam biji . Proses perkecambahan dapat di pengaruhi oleh beberapa factor kondisi yang pertama adalah lingkungan ini merupakan pengaruh luar yang sangat menentukan optimal atau tidaknya pertumbuhan kecambah sebuah biji. Ada tiga factor lingkungan yang mempengaruhi perkecambahan Yaitu ; banyaknya air yang memadai, persedian oksigen yang cukup dan suhu yang tepat. Apa yang cocok dan cukup bagi satu spesies belum tentu sesuai bagi yang lain, namum pada umumnya untuk tiap spesies harus dipenuhi tiga kondisi tersebut. Kedua yang mempengaruhi perkecambahan adalah periode dormansi biji dan daya viabilitas. Dormansi biji yakni fase inaktif, dimana biji tersebut tidak mengalami proses fisiologinya. Dormansi dapat dialami oleh sebuah biji karena dalam biji tersebut telah dibekali asam absisat(ABA) yang merupakan senyawa kimia yang di produksi oleh tumbuhan berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan. Pertumbuhan biji pada awalnya di hambat oleh ABA sampai keadaan biji tersebut benar-benar matang dan siap untuk tumbuh. Setiap spesies memiliki fase dormansi biji yang berbeda. Sebagai contoh biji buah apel yang hanya dapat berkecambah swetelah masa dingin yang lama. Ada bukti bahwa penghambat kimia(ABA) terdapat di dalam bijinya ketika terbentuk yang lambat laun di pecah pada suhu rendah sampai tidak lagi memadai untuk menghalangi perkecambahan ketika kondisi lainnya menjadi baik.






Selanjutnya daya viabilitas yakni suatu kemampuian sebuah biji untuk dapat tumbuh berkecambah setelah dormansi. Terbuka trhadap cahaya untukwaktu yang sesuai juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan untuk beberapa kasus. Pada kasus yang ada biji-biji tumbuhan yang terdapat di tempat berawa dapat berkecambah setelah lama terkena cahaya matahari.


Selama proses perkecambahan pada biji berlangsung terjadi mobilisasi zat-zat makanan didalamnya. Proses mobilisasi di mulai setelah biji menyerap air dan oksigen, tanaman embrio dalam biji mensekresikan hormone pertumbuhan giberelin(GA) untuk merangsang aleuron, yaitu lapisan tipis bagian luar endospermae. Selanjutnya aleuron merespon dengan cara mensintesis dan mensekresikan enzim pencernaan seperti alfa amilase yang berfungsi menghidrolisis zat makanan seperti pati(amilum) yang terkandung dalam endospermae, yang kemudian meghasilkan molekul yang lebih kecil yang dapat larut dalam air sehingga mudah di serap oleh skutelum(kotiledon) yang dikonsumsi dan dihabiskan oleh tanaman embrio menjadi sebuah bibit atau benih selama perkecambahan.

Tidak ada komentar: